14 Mei 2009

Resensi Buku Langkah Awal Buka Usaha

RESENSI BUKU

Langkah Awal Buka Usaha

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Text Box: MANAJEMEN DAKWAH SEMESTER 6 F I T R I   C A H Y A N I 106053001981

PRAKATA

Penulis mengucapkan syukur Alhamdulillah ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat, hidayah dan inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan Resensi buku ini yang berjudul “ Langkah awal Buka Usaha ” di tulis Oleh Indra Ismawan mudah-mudahan resensi ini bias bermanfaat untuk kita semua.

Shalawat dan salam semoga senantiasa dicurahkan kepada suri tauladan kita, Nabi Muhammad Saw. Semoga kita termasuk di dalam golongan nya. Seiring dengan padat nya kegiatan kampus mungkin banyak kekurangan dalam penulisan resensi buku ini dan masih sangat jauh dari sempurna penulis mohon maaf dan sangat membutuhkan saran kritik yang membangun sehingga sampai lah kepada hasil yang baik.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

· Penulis Buku “Langkah Awal membuka Usaha” Indra Ismawan yang telah bersedia bukunya penulis resensikan.

· Bapak Syihabudin Noor, MA. Sebagai Dosen mata kuliah Kewirausahaan yang telah memberikan amanah kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan resensi ini.

· Kepada seluruh teman-teman seperjuangan Manajemen Dakwah Semester enam yang telah membantu sehingga terwujudlah resensi ini.

Akhirnya, penulis berharap kiranya resensi ini menjadi penilaian dosen Kewirausahaan dalam pengambilan nilai. Dan menjadi bahan masukan untuk penulis serta menjadi bahan bacaan khususnya untuk khasanah keilmuan pengetahuan umum dalam mengkaji buku ini. Dan semoga bermanfaat untuk kita semua.

Penulis

Fitri Cahyani

Manajemen Dakwah VI

LEMBAR PENGESAHAN

Dengan ini mengesahkan Penulisan Resensi Buku dengan Judul “ Langkah Awal Buka Usaha ” yang ditulis oleh Indra Ismawan kemudian diresensikan oleh :

NAMA : FITRI CAHYANI

PRODI/SMT : MANAJEMEN DAKWAH / 6

NIM : 106053001981

Dibuat untuk memenuhi persyaratan nilai mata kuliah Kewirausahaan.

Jakarta, 7 April 2009

DOSEN MATA KULIAH PENULIS

KEWIRAUSAHAHAAN

( BAPAK SYIHABUDIN NOOR, MA ) ( FITRI CAHYANI )

LANGKAH AWAL BUKA USAHA

Tema : Langkah Awal Buka Usaha

Penulis : Indra Ismawan

Penerbit : Media Presindo

ISBN : 979-9222-95-8

Rilis : 2007

Jumlah Halaman : 128 Halaman

Jumlah BAB : 10 bagian

Bahasa : Indonesia

Desain sampul : Gunawan

Tata Letak : Gari

Penyunting : Windy Afiyanti

Diterbitkan : MedPress(anggotaIKAPI), Yogyakarta.

Cetakan : Cetakan Kedua (Edisi Revisi), 2007

Hak Cipta : Dilindungi Undang-Undang

Penggolongan Buku : Ekonomi-Manajemen-Kewirausahaan

Kategori Buku : Pengembangan Diri dan Motivasi

Harga : Rp. 20.000-,

SINOPSIS

Banyak orang berminat membuka usaha. Tapi banyak di antara merek yang tak tahu harus buka usaha apa. Kalaupun ide bisnis sudah didapat banyak pula yang masih bingung bagaimana langkah awal untuk mendirikan usaha yang berhasil.

Buku ini bukan saja membangkitkan inspirasi bisnis dan membangun etos kewirausahaan. Buku ini merupakan panduan praktis untuk membangun bisnis. Hal-hal penting yang di uraikan dalam buku ini antara lain :

1. Bagaimana mencari peluang bisnis

2. Bagaimana memahami kebutuhan dan keinginan konsumen

3. Bagaimana embangun kepemimpinan bisnis

4. Bagaimana mendapatkan dan mengelola permodalan

5. Bagaimana membangun lingkaran kesetiaan.

BIOGRAFI PENULIS

INDRA ISMAWAN, Lahir di Lampung pada tanggal 7 juni 1974 Tahun 1993 hijrah ke Yogyakarta untuk melanjutkan studi, dan kini menetap di sana untuk mengelola bisnis di bidang penerbitan dan percetakan.

Alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Jurusan Manajemen ini dikenal sebagai penulis dan kolomnis yang produktif, khususnya untuk bidang ekonomi dan bisnis. Kolom dan tulisannya dimuat antara lain di Kompas, Bisnis Indonesia, Media Indonesia, Suara Pembaruan, Jawa Pos, Business News, Gatra, Swa, Usahawan, juga di Prisma dan Basis.

Bukunya yang telah terbit antara lain :

ü Dimensi Krisis Ekonomi Indonesia ( Elex media Komputindo, 1998 )

ü Sukses menghadapi Era Liberalisasi bagi Usaha Kecil dan Menengah ( Gramedia Widiasarana Indonesia, 2001 )

ü Memahami Reformasi Perpajakan ( Elex Media Komputindo, 2001 )

ü Sukses Setelah PHK ( Elex Media Komputindo, 1998 )

ü Kiat Investasi dan penyelamatan Aset ( Elex Media Komputindo, 1998 )

ü Kiat Hemat dan Sehat di Masa Krisis ( Elex Media Komputindo , 1998 )

ü Kisah Sukses J.K Rowling ( Gagas Media, 2003 )

PENILAIAN DAN SIKAP

Adapaun dari isi buku tersebut ada beberapa penilaian yang harus dicantumkan sebagai peresensi penulis ingin memberikan nilai seobyektif mungkin sehingga yang dicapai adalah :

KERANGKA PENULISAN

· HUBUNGAN ANTAR BAGIAN :

Sangat Bagus Cukup Nyambung dan berkaitan klimaks dan alur nya pun jelas sistematis sekali.

· SISTEMATIKA PENULISAN : Baik dan Menarik jelas dan terarah

· DINAMIKA : Terlalu banyak penulisan atau kata-kata, kurang adanya gambar atau didukung oleh foto-foto serta gambar yang persuasive didalamnya.

ISI PERNYATAAN

· BOBOT IDE :

Cukup Membangun dan Memotivasi Pembaca sangat edukatif sekali dan mencerahkan. Ada beberapa tulisan Pak Indra yang cupukmembangung dan memang bagus apabila diaplikasikan dalam hidup kita yaitu Masa depan adalah rangkaian waktu yang di bangun dari masa lalu, saat ini. Esok lusa dan seterusnya. Namun yang terpenting adalah hari ini. Sedikit tindakan yang kita lakukan saat ini akan sangat berarti bila kita menengok nya kembali lima atau sepuluh tahu kemudian. Dan masih banyak lagi…

· KEKUATAN ANALISA : Cukup Empiris dan masuk di akal rasional, Logis.

· PENYAJIAN DATA : Cukup Lengkap namun kurang adanya foto-foto kisah sukses orang yang sudah bisa survive di dunia enteurpreneurship.

· KREATIFITAS PEMIKIRAN : Bagus sangat Persuasif dan membangun yang pasti mensupport sekali untuk kita yang belum punya fondasi kuat ingin membuka usaha.

BAHASA

· PENERAPAN EJAAN :

Baik namun terkadang masih ada bahasa dan penulisan yang kurang di mengerti, bahsa yang terkadang sukar ditelaah.

· PENGGUNAAN KALIMAT : Sedikit kurang dimengerti agak sulit untuk orang awam.

· KETEPATAN KATA : Masih harus banyak yang dikoreksi

ASPEK TEKNIS

· TATA LETAK :

Bagus Menarik dan simple namun agak menumpuk dan terlalu monoton karena konten kertas di dalamnya kurang bagus dan isinya hanya kalimat-kalimat saja tidak ditambah dengan gambar atau foto.

· TATA WAJAH :

Menarik covernya warna yang digunakan Sangat persuasive dan marketable tidak membosankan dan terkesan buku yang enteng tidak worth it namun dari judul cupuk menggugah pembaca ingin tahu lebih dalam.

· KERAPIHAN :

Sangat bagus dari Packaging sampai ke konten bahkan performa yang diberikan sebagai buku santai namun berisi sudah berhasil di bentuk oleh penulis dan editor.

· KUALITAS CETAKAN :

Bagus Pertahankan !

· JUMLAH BAB – HALAMAN :

Tidak terlalu banyak jadi ringan dibacanya. Tidak terlalu tebal juga cocok untuk buku sambil santai.

PENDAHULUAN

D

engan mengucap kata Bismillahirohmanirohim, penulis akan mencoba meresensi buku yang berjudul “ Langkah Awal buka Usaha yang insya allah akan bermanfaat untuk diri saya sendiri dan insya allah untuk masyarakat luas yang membaca dan mengkaji buku ini. Amin….

Biaya hidup dan harga kebutuhan pokok yang terus meningkat dari hari ke hari, memaksa manusia atau karyawan untuk berfikir keras bagaimana menambah income bulanan. Jika hanya berharap pada gaji, akan sangat tidak sebanding dengan banyaknya kebutuhan, baik itu untuk makan sehari-hari, jajan anak-anak, kebutuhan sekolah, pengobatan, atau mungkin seseorang mahasiswa yang hanya bertumpu pada orang tua (nadang kantong) dan memeras isi kantong orang tuanya, tidak bisa di pungkiri hal-hal seperti itu menjadi sebuah fenomena yang sering terjadi, dan hal ini memacu manusia untuk berusaha dan mencari pemecahan dari masalah tersebut dengan cara membuat suatu usaha/berwirausaha.

Jika baru lulus SMU atau universitas, di hadang oleh susahnya mencari lowongan pekerjaan, sudah melamar sana-sini tapi belum ‘keterima‘, padahal nilai IP sangat baik dan memuaskan, tapi karena tingkat persaingan tenaga kerja yang ketat, akhirnya nasib baik belum menghampiri. Bukannya pemerintah tidak ikut memikirkan hal ini, pemerintah juga telah berupaya mengurangi pengangguran di negeri ini dengan cara membuka kesempatan seluas-luasnya untuk di terima sebagai PNS, tapi karena jumlah lulusan smu dan universitas yang mencari lapangan pekerjaan sangat banyak, lowongan pekerjaan di pemerintahan dan dunia swasta belum mampu menampungnya. Ya begitulah keadaan negeri kita sekarang ini.

Di saat-saat seperti ini, mungkin bisa di coba untuk membuka usaha sendiri alias berwirausaha menjadi seorang entrepreneur kecil-kecilan, syukur-syukur bisa menjadi entrepreneur sukses sekelas Pak Abu Rizal Bakrie atau pengusaha lainnya, Namun hati-hati, tidak sedikit mereka yang ingin segera meraup untung malah menuai rugi. Biasanya hal ini terjadi karena mereka hanya melihat orang lain sukses disuatu bisnis, misalnya di bisnis A, akhirnya mereka ikut-ikutan meniru dan masuk ke bisnis A tanpa memperhitungkan situasi dan kemampuan yang ada.

Saat ini, banyak pengusaha muda yang memulai bisnis dari kampus alias saat masih masa kuliah. Trik pertamanya adalah memanfaatkan kampus sebagai pangsa pasar utamanya untuk berbisnis. Misalnya membuka jasa pengetikan atau sewa komputer, jasa les bahasa inggris atau les komputer, membuka warung makan murah meriah atau membuka toko kecil yang menjual alat-alat kantor dan kuliah plus jasa fotocopy, jualan pulsa elektrik, surat kabar, dan lain-lain. Pola bisnis ini biasanya difokuskan pada kegiatan dalam kampus dan mahasiswa.

Ada juga yang memulai usahanya karena tekanan ekonomi untuk melanjutkan kuliah. karena biaya yang minim, akhirnya “terpaksa” cari usaha sampingan supaya bisa tetap kuliah. Dan setelah tamat dari universitas, pekerjaan yang ditekuni juga tak jauh dari bidang bisnis yang dirintis sejak masa kuliah. Contohnya Bapak Abdul Latief, Bos Pasaraya yang memulai bisnisnya dengan berjualan telur di pasar untuk membiayai kualiahnya di Universitas Krisna Dwipayana.

Selain memulai bisnis saat masa kuliah, bisa juga memulai membuka usaha setelah lulus dari bangku kuliah atau dari smu/ stm. Biasanya hal ini di lakukan sambil menunggu panggilan karja. Umumnya hal ini dapat dilakukan oleh mereka yang sudah merintis bisnisnya dari masa dibangku sekolah atau belajar membuka usaha dari orangtuanya yang juga berstatus sebagai wirausaha atau pebisnis. Namun tidak menutup kemungkinan juga dapat dilakoni oleh mereka yang orangtuanya bukan pebisnis, tapi memiliki tekad memulai usaha karena lamaran kerja tidak ada satu-pun yang “nyantol“. Ada juga yang setelah lulus dari universitas, membuat usaha kecil “setengah coba-coba” di bidang yang memiliki pengalaman di masa kuliah, namun kemudian berkembang menjadi usaha yang besar, saya pribadi pernah berjualan cupang di sebuah emperan sekolah dasar dengan modal awal Rp. 30.000/(100 ekor) dan saya jual dengan harga Rp. 1.000/ekor, bruto yang saya dapat Rp. 100.000. bukankah hal-hal itu semacam entrepreneur kecil-kecilan.

Bagaimana dengan “Bekerja lebih dahulu lalu perlahan menjadi wirausaha?” Langkah tersebut juga banyak ditempuh para wirausahawan. Selama menjadi karwayan, bisa mendapatkan pengalaman yang berharga, jaringan dan informasi yang lebih banyak tentang seluk beluk bisnis yang akan ditekuni. 5 s/d 15 tahun setelah lulus dari smu atau universitas merupakan masa yang paling pas. Setelah masa tersebut, seseorang akan sangat terbantu untuk sukses karena memiliki pengalaman, relasi, jaringan dan informasi dalam memulai bisnis barunya. Namun, kadangkala, kalau seseorang sudah masuk ke “zona nyaman” di dalam karirnya, biasanya dia akan “betah” lama-lama berkarir dan enggan terjun menjadi wirausahawan. Baru tersadar jika sudah mengalami masa sulit, misalnya harga-harga melambung tinggi, dan jumlah income dari gaji sudah sebanding lagi dengan tingkat inflasi yang terjadi barulah mereka kewalahan.

Adhi S Lukman merintis Inaco setelah bekerja di pabrik makanan sekitar 4 tahun. M. Najik membangun Kelola Mina Laut setelah 8 tahun bekerja di beberapa perusahaan sea-food. Pada saat bekerja dan menjalani karir menjadi karyawan, mereka belajar dan menyerap ilmu dan pengalaman sebanyak-banyaknya. Sehingga pada gilirannya mereka merintis usaha sendiri, tidak ada kecanggungan atau salah langkah dalam bisnis baru mereka.

Bagi yang ingin memulai bisnis pertamanya, supaya tidak terjebak atau mengalami kerugian dalam memulai bisnis atau usaha, sebaiknya rencanakan dengan baik dan matang bisnis yang akan dijalankan. Namun demikian, jangan sampai terjebak pada kagiatan “kalkulasi” yang terlalu lama sehingga akhirnya tidak mengambil action. Memang penting sekali melakukan survey kelayakan usaha, menghitung untung rugi, melihat kondisi pasar, tapi jangan sampai hal-hal tersebut menghilangkan semangat kita memulai usaha dan akhirnya menunda-nunda rencana kita membuka sebuah usaha. Kata orang betawi bilang no action talk only (ngomong doang kerjanya kaga).

Peluang bisnis dapat muncul dari hobi kita sendiri, yang sebelumnya mungkin kita tidak sadar bahwa hobi kita bisa dijadikan sebagai usaha. Kalau hobi atau bidang yang kita kuasai saat ini belum layak untuk dijadikan peluang bisnis, kita membutuhkan ide-ide yang menimbulkan peluang bisnis.

Bagaimana cara menimbulkan ide itu? Ide yang berpeluang usaha bisa didapatkan dari hal-hal seperti berikut ini.

1. Cita-cita. Peluang bisa muncul dari cita-cita kita sendiri. Bila keinginan kita untuk menjadi pebisnis sangat kuat, maka kita akan melihat peluang-peluang di hampir semua bidang. Hampir setiap apa yang dilihat adalah peluang bisnis. Atau setidaknya, kita secara naluri akan berupaya mencari peluang di suatu jenis usaha. Hal ini tidak akan terjadi pada orang yang tidak memiliki cita-cita menjadi pebisnis.

2. Tekanan. Bila seseorang menghadapi tekanan maka banyak gagasan yang mucul. Tekanan bisa datang dari luar, bisa pula diciptakan oleh diri sendiri. Ketika seseorang mendapatkan tekanan untuk bisa hidup dan menghidupi keluarganya, biasanya dia akan banyak berpikir untuk mendapatkan solusinya.

3. Kecenderungan pasar. Mengamati kebutuhan konsumen di pasar dapat menimbulkan peluang bisnis. Contoh, kecendrungan sebagian orang akan belanja langsung ke pabrik dengan harga murah. Maka bermuncullah factory outlet di mana-mana. Dengan berbagai promosi maka FO menawarkan barang dengan harga murah dengan kualitas barang yang dapat dijamin.

4. Inovasi baru. Gagasan untuk menciptakan produk baru timbul karena adanya kebutuhan, sementara produk itu belum ada di pasaran. Apabila kita berhasil menciptakan produk tersebut dan dibutuhkan konsumen maka kita dapat menjadi yang pertama dan menguasai bisnis tersebut (leader).

5. Peristiwa yang digemari atau munculnya tokoh. Suatu peristiwa bisa menimbulkan peluang baru. Contoh, adanya musim kompetisi sepak bola, muncul produk-produk seperti t-shirt yang bergambar piala, pemain sepak bola favorit, dan lain-lain.

6. Wawasan. Orang yang wawasannya luas, pergaulannya luas dan dia mau berpikir, maka akan menemukan peluang bisnis. Misalnya seseorang yang sering melihat bisnis yang dilakukan di luar negeri (bisa didapatkan dari media massa atau berkunjung) dan bisnis tersebut belum ada di negaranya, ini merupakan cara untuk mendapatkan peluang bisnis. Wawasan bisnis bertambah luas bukan hanya dengan cara pergi ke luar negeri, namun dapat juga dengan membaca majalah, buku, dan membaca di internet. Selain itu bisa juga melalui banyak bergaul dengan teman, relasi, dan saudara yang kebetulan menjalankan bisnis.

7. Bahan bacaan. Membaca, selain menambah wawasan dan pengetahuan, juga bisa menimbulkan gagasan yang mengandung peluang bisnis. Bahan bacaan bisa dari berbagai media.

8. Ide yang muncul tiba-tiba. Kadang kala gagasan bisa muncul tiba-tiba, di mana saja dan kapan saja. Hampir setiap orang mengalaminya. Tetapi tidak banyak orang yang bisa mewujudkan gagasan menjadi usaha nyata yang membawa keuntungan. Kebanyakan orang melupakan ide-ide yang tiba-tiba muncul, dia tidak bisa melihat bahwa idenya bisa menjadi suatu peluang bisnis.

Perlu disadari dan diyakini bahwa melihat peluang yang dapat dijadikan sebuah bisnis itu bisa dipelajari dan dilatih. Latihlah kepekaan kita untuk mendapatkan peluang bisnis.

LANGKAH-LANGKAH YANG PERLU DIAMBIL

Dalam banyak hal, sukses atau tidaknya suatu usaha tergantung pada kreativitas dan kejelian pelaku bisnis itu sendiri. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai suatu usaha antara lain:

1. Lihat Situasi Pasar ( Lokasi bisnis )

Lokasi merupakan salah satu faktor terpenting dalam hal membuka usaha. Lakukan analisis kebutuhan di suatu tempat atau area, dengan melihat situasi pasar bisa ditentukan jenis usaha apa yang ingin di buka. Ada usaha yang cocok dibuka disuatu tempat / area, tetapi tidak cocok di tempat lainnya. Misalnya, mahasiswa biasanya membutuhkan tempat fotocopy atau rental komputer, maka tempatnya pun harus mendekati universitas atau kos-kosan mahasiswa. Sedangkan kalau mau buka usaha toko kelontong lebih cocok disekitar perumahan atau pemukiman penduduk. Lihat kondisi daerah yang anda bidik, ramai atau tidak, potensinya, dan rencana pengembangan daerah itu kedepannya, karena hal itu berhubungan dengan maju mundurnya bisnis anda di masa depan.
Jika harga sewa suatu lokasi lumayan mahal dan tak terjangkau, bisa mencoba memulai usaha dari rumah sendiri terlabih dahulu, misalnya menyulap garasi menjadi tempat usaha. Coba jika anda berjalan-jalan, lihatlah saat ini di depan rumah-rumah orang sudah banyak yang berjualan, ada yang berjualan voucher handphone, casing, hp second, ada yang berjulan nasi uduk, ada yang berjualan barang kelontong (aneka keperluan rumah tangga dan bahan pokok), pisang goreng, sampai ayam goreng crispy. Kelebihan membuka usaha dari rumah adalah sewa tempat menjadi “Gratis“, dan untuk penerangan malam hari tinggal diambil dari listrik rumah.

2. Modal

Ini yang paling yang harus disiapkan. Modal awal bisa berasal dari gaji yang disisihkan atau sumber lain. Bagaimana jika tidak punya modal sama sekali? jika tidak punya dana cash sama sekali, coba jadi “broker” terlebih dahulu, misalnya menjadi freelance marketer produk orang lain, dari komisi yang didapatkan dikumpulkan sedikit demi sedikit sehingga tercapai modal yang cukup untuk memulai usaha. Jadi diperlukan sikap disiplin menyisihkan penghasilan untuk modal usaha. Bisa juga (kalau terpaksa) meminjam ke sanak saudara, karena biasanya saudara sudah saling mengenal sehingga sudah ada rasa kepercayaan terhadap kita, sehingga mereka rela meminjamkan kita modal dengan bunga yang kecil. Usahakan minimal dana yang dimiliki sendiri 50% dari total modal yang dibutuhkan dan ingat perjanjian kapan pengembaliannya atau mencicil utang tersebut. Jangan sampai hubugan persaudaraan retak karena masalah hutang-piutang yang tidak beres.

Alternatif sumber modal yang lain adalah mengajak teman atau saudara untuk menanamkan modalnya pada usaha yang hendak dirintis. Atau bisa juga bikin usaha patungan, dengan modal dalam persentase tertentu. Misalnya rencana membuka toko baju dengan modal awal 10 juta (udah termasuk sewa tempat, peralatan dan barang modal), kalau buka sendiri memang berat, tapi kalau rencana ini bisa dishare ke saudara atau teman lain, misalnya ngajak 3 orang lagi untuk patungan, jadi total 4 orang yang bersama-sama membuka usaha, otomatis masing-masing cuma setor 2,5 juta, dan tentu lebih ringan.

3. Strategi Bisnis dan Modal

Jika modal sudah disiapkan, dan lokasi sudah didapatkan, mulailah pelajari strategi bisnisnya. Dari bagaimana cara memperoleh penjualan yang bagus, cara mengelola usahanya, arus cash dan lain sebagainya, pendek kata bagaimana caranya supaya bisnis tersebut bisa berkembang dan maju. Katahui produk anda kapan permintaan konsumen banyak, dan kapan sepi, hal ini perlu disiapkan, karena berhubungan dengan pengelolaanKeuangannya.

Langkah awal adalah memasang spanduk di depan toko, mencetak dan menyebarkan brosur, memasang banner di depan toko. Dalam melayani pelanggan harus ramah, dan penuhi kebutuhan pelanggan lebih dari apa yang dia harapkan, supaya lain kali dia membeli di toko kita, buka di tempat pesaing.

Selain itu, faktor promosi harus benar-benar diperhatikan, karena kadang-kadang kegiatan promosi dihilangkan saat roda bisnis sedang lesu dengan alasan tidak ada dana. Karena, promosi usaha dalam bentuk apapun jangan sampai terhenti dalam jangka waktu yang lama, karena bisa-bisa customer lupa akan usaha kita. Jika kita berpromosi secara rutin, orang akan selalu ingat kepada usaha , produk dan jasa kita, bahkan tertanam di alam bawah sadarnya informasi tentang bisnis kita. Promosi yang terus-menerus akan berdampak pada terjadinya penjualan.

Bila usaha sedang seret, tetaplah berpromosi, cuma usahakan mencari cara-cara promosi yang lebih efektif tapi lebih efisien dan mengena sasaran pelanggan kita. Kadang memang harus berkorban terlebih dahulu jika pemasukan minim tapi biaya promosi selalu keluar. Kalau kondisi ekonomi lagi buruk dan kita berhenti berpromosi, bisa-bisa kita dianggap sudah gulung tikar oleh pelanggan kita.

4. Keberanian Seseorang mengambil Resiko

Menjadi entrepreneur itu resikonya besar ! ”. Ya … memang berisiko, tapi perlu diingat bahwa peluang incomenya juga lebih besar daripada sekedar menjadi karyawan biasa yang mengharapkan gaji bulanan yang jumlahnya di batasi. Di dalam dunia wirausaha, resiko kerugian sangat terbentang lebar, tetapi semua bisa diatasi dengan kehati-hatian dalam mengambil keputusan, kejelian, inovasi produk dan kreativitas dalam pemasaran.

5. Bagimana cara menjalin jaringan bisnis

Penting sekali untuk menjalin relasi atau jaringan bisnis seluas-luasnya. Ketahui setiap rekan bisnis, produk dan jasa apa yang mereka miliki, siapa tahu bisa bersinergi dengan anda. Rekan sesama pebisnis juga dapat saling memberi saran jika mengalami kesulitan dalam berbisnis.

Ada ungkapan yang mengatakan ”If you fail to plan, you plan to fail”. Apabila Anda menjalani hari anda tanpa ada gambaran apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya, Anda akan menghabiskan sebagian besar waktu Anda bertanya ”Apa yang harus saya kerjakan sekarang ya?”. Rencana memberikan peta apa yang ada dihadapan Anda hari itu. Alokasikan sedikit waktu untuk menyusun rencana sehingga Anda bisa mengelompokkan tugas-tugas yang sesuai dan memberikan prioritas serta waktu pengerjaannya.

Dari hal diatas bisa kita tarik kesimpulan, bahwasannya berwirausaha itu di mulai dari sekarang dan tidak ada pengecualian waktu. Segala tempat kita berpijak di muka bumi ini adalah peluang usaha. Karena kita diciptakan untuk berusaha.

SUMMARY BAB per BAB BUKU LANGKAH AWAL BUKA USAHA Oleh INDRA ISMAWAN

DAYA TARIK BISNIS

Hidup adalah memilih, Apa yang kita ambil sekarang akan mempengaruhi hidup kita terutama dibidang karier. Semua profesi akan menghasilkan apabila dilakukan dengan senang hati tanpa paksaan, dan karier yang baik bukan karena profesi itu sedang booming tetapi kenyamanan dan merasa adanya kepuasan dalam bekerja ( Job Satisfaction ) yang tinggi. Banyak orang yang sekolah di jurusan yang memang sedang naik daun namun sesuai perkembangan zaman banyak sarjana komunikasi tapi beralih menjadi pengusaha kuliner atau dokter bekerja di bidang property semua ini fenomena yang harus kita sadari. Persaingan sangat banyak namun daya tarik untuk memilki kebebasan adalah keinginan utama orang untuk memulai bisnis.

Kebebasan disini mengandung arti sangat luas. Dari independensi politik, sosial hingga ekonomi. Yang jelas seorang pengusaha memilki keleluasaan yang lebih untuk mengatur sumber daya yang dimilki ( terutama waktu ), dikatakan menjadi daya tarik karena semakin sedikitnya waktu luang yang bisa dinikmati oleh tipikal “orang kantoran “. Berbisnis memberikan kita kemungkinan untuk “ melipat “ waktu bekerja. Tidak fair kalau kita membicarakan kenikmatan yang diperoleh pengusaha sukses tanpa menyinggung bagaimana mereka susah payah membangun bisnisnya. Tidak ada sesuatu yang gratis. No pain No Gain para pebisnis yang sukses harus lebih dulu banting tulang tidak kenal waktu untuk memastikan bisnis mereka berjalan sesuai dengan harapan. Berhari-hari, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun mereka harus bekerja keras tanpa ada yang memberinya penghasilan tetap mereka harus tetap meyakinkan banyak pihak ( dari relasi bisnis, hingga anggota keluarga, bahkan dirinya sendiri) bahwa bisnis yang sedang digarap itu bermasa depan cemerlang. Semua itu jelas memerlukan pengorbanan bukan Cuma pengorbanan berupa uang tetapi juga perasaan. Tetapi mengingat imbalannya, susah payah itu menjadi terasa sangat wajar.

MENGGALI IDE BISNIS

Berbicara Bisnis sungguh mengasyikan, Ide bisnis dan peluang bisnis sangat mencerahkan pemikiran kita, sebab kita akan berbicara tentang gagasan atau ide yang bila direalisasikan dalam bentuk konkret, akan bernilai jutaan dolar.

Dimana kita bisa peroleh ide bisnis ?

Pertanyaan ini akan selalu hadir dalam benak kita, khususnya ketika kita berfikir untuk memulai membuka usaha sendiri. Maka akan timbul pertanyaan Saya akan berbisnis Apa? Produk apa yang akan saya hasilkan untuk bisa meraup uang?

Jasa apa yang dapat saya tawarkan agar bia member pendapatan yang lebih besar dibandingkan biaya operasi yang harus dikeluarkan?

Gagasan atau ide bisnis dapat digali dari apa yang dapat kita lihat, kita dengar dan rasakan dalam kehidupan sehari-hari. Kita adalah manusia dan manusia memilki kebutuhan. Dari dia bangun tidur sampai dengan mau tidur lagi yang pasti disetiap sendi kehidupan selalu ada peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan tergantung kejelian kita. Peluang bisnis muncul dari keinginan dan kebutuhan manusia agar hidup mereka lebih nyaman, lebih mudah, lebih baik.

Kadang ide bisnis datang dari ide yang sepele tergantung kemauan kita untuk menangkap gagasan itu dengan pikiran terbuka. Gagasan bisnis yang baik selalu terfokus pada keinginan ( wants ) atau kebutuhan ( needs ) masyarakat. Dan biasanya gagasan yang bagus datang kepada orang yang berfikir secara tepat dari sudut pandang yang tepat.

Kita dapat menggiring seekor kuda ketempat air, tapi kita tidak dapat membuatnya minum. Tugas kita sebagai seorang pebisnis adalah membuatnya haus. Itulah sebabnya Peter F. Drucker mengatakan “Bussiness is Create a Costumer“. Bisnis buka semata-mata berusaha sebagaimana membuat produk akan tetapi bagaimana menciptakan pelanggan.

MENINDAKLANJUTI GAGASAN

Bakat alam sangat penting untuk menggali ide bisnis dan memanfaatkan menjadi sesuatu yang konkret. Sesuatu yang sifat nya sense bukan dari pengetahuan buku teks. Yang sifatnya alamiah dan banyak praktisi bisnis yang melakukannya begitu saja, tanpa metode apapun. Walaupun boleh dibilang lebih bertumpu pada sense, namun ada semacam technical frame work yang bisa digunakan untuk menggali ide bisnis. Dalam menggali ide bisnis Philip kotler menyebutkan ada 8 prosedur standar yang harus dilakukan:

1. Pembangkitan gagasan

2. Penyaringan

3. Pengembangan dan pengujian konsep

4. Strategi pemasaran

5. Analisa bisnis

6. Pengembangan produk

7. Pengujian pasar

8. Komersialisasi.

Pembangkitan gagasan lebih merupakan kombinasi antara upaya mencari ilham dengna percobaan-percobaan. Tidak selalu sukses memang. Jadi kegigihan memang merupakan factor penting sementara keberuntungan adalah factor lainnya.

Ilham bisa datang dari hobi, kebutuhan atau peluangyang muncul dengan cara tidak terduga. Orang yang hobi memancing biasanya terdorong untuk membuka toko alat-alat memancing yang paling lengkap dikotanya. Hasrat ini muncul karena merasa kesulitan mencari peralatan memancing di toko-toko yang ada.

Peluang bisnis mungkin juga muncul dari sesuatu yang buruk. Saat kerusuhan missal sedang marak dinegeri ini dan menjadi kecemasan banyak orang, produk asuransi mobil yang menjamin kerusakan akibat kejahatan tersebut, misalnya wanita untuk melindungi dirinya muncul ide produksi senjata self Difense seperti pistol air yang diiisi air cabe, tongkat kecil yang dialiri setrum, alarm mobil mencegah kriminalitas.

Buatlah konsep produk agar produk yang anda buat berbeda dengan yang dibuat para pesaig. Dan konsep produk perlu diuji engan melibatkan orang-orang yang dianggap mewakili konsumen kita nantinya.

Dengan perencanaan yang hati-hati dan mendetail, orang pasti menang. Dengan perencanaan yang ceroboh dan tidak mendetail seseorang tidak bisa menang. Kekalahan seseorang lebih pasti kalau tidak dia tidak memilki rencana sama sekali. Dari cara perencanaan itu dibuat sebelumnya kita dapat memprediksi kemenangan atau kekalah.

KEPEMIMPINAN BISNIS

Berbicara kewirausahaan pasti sangat dekat hubungan nya dengan kepemimpinan ( leadership ) ketika kita memilih untuk menjadi seorang wirausaha maka kita memilih jalur untuk menjadi seorang pemimpin. Kita tidak memilki atasan kecuali diri kita sendiri. Konsekuensinya harus bisa diatasi secara produktif dan mandiri. Waktu merupakan sumber daya yang paling penting. Sehingga kita dituntut untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Pendelegasian wewenang dan pekerjaan merupakan salah satu cara mensiasati waktu yang amat terbatas.

Di buku ini di bahas betapa berbedanya peran dan tanggungjawab seorang pebisnis dibandingkan pegawai ( employee ). Pebisnis elalu menghadapi tantangan bagaimana cara merek mengangkat kaki untuk berjalan, dan kemana ayunan langkah ditunjukan, kalau pegawai sudah tau persis kemana langkah kaki nya dan pekerjaan apa yang akan dikerjakan.

Setelah membuka bisnis sendiri berarti anda enjadi seorang pemimpin. Kita harus tau tujuan strategis bisnis kita, dan mungkin juga memutuskan taktikapa yang akan kita pakai untuk mencapai tujuan-tujuan strategis itu. Pemimpin tahu apa tugasnya, dan dia menjalankannya secara terhormat.

Mereka yang memilki jiwa kepemimpinan akan selalu bersikap adil dan jujur. Harus memilki karakter yang kuat, hingga bisa diteladani oleh anak buahnya, yng tidak kalah penting adalah soal integritas. Bisnis harus dilakukan secara etis. Ahrus sesuai nilai etika, moral, dan norma yang kelak hars di ikuti oleh seluruh anggota organisasi. Pemimpin bisns pun harus secara naluriah mampu besikap etis terbuka dan dapat dipercaya (kredibel). Pemimpin yang baik akan selalu berusaha to do the right, bukan to do the right think.

Seorang pemimpin seyogyanya memilki sifat yang sangat diperlukan untuk bisa sukses yakni : Keyakinan Diri. Selain keterampilan manajerial teknis seorang pemimpin juga dituntut untuk : memiki rasa humor dan mau bersikap rendah hati.

Bisnis adalah sejenis pekerjaan dengan tekanan tinggi yang bisa bikin sakit lambung, setidaknya rasa humor dapat membantu mencairkan beragam ketegangan dalam pekerjaan. Sense of humor juga akan mengakrabkan anda dengan bawahan anda. Namun suka humor bukan berarti menyepelekan masalah serius. Sikap rendah hati juga merupakan sikap yang disukai bawahan sehinga pimpinan bisa dihargai. Bersikap adil sense of justice setiap pemimpin mampu memperlakukan bawahannya sama rata, pemimpin sejati haru mampu memperlakukan orang di organisasi denga sikap sama. Jangan sekali-kali mentolerir kecendrungan like and dislike yang muncul.

Pemimpin juga harus sadar akan dirinya, jujur pada dirisendiri khususnya yang berkaitan dengan kekuatan, kelemahan dan usaha-usaha. SWOT analysis sangat di anjurkan untuk digunakan. Berfikiran terbuka juga harus dimiliki pemimpin rasa ingin tahu ( curiousity ) dan tidak pernah mengambil kesimpulan yang terburu-buru. Dia berusaha mendapatkan sebanyak mungkin informasi sebelum mengambil keputusan.

Pemimpin Bisnis masa kini punya cara untuk berinteraksi dengan lingkungan nya baik lingkungan internal dan lingkungan eksternal, stokeholder, khususnya pasar. Antara lain melalui pertemuan rutin dengan bawahan untuk membuka dialog dan diskusi secara terbuka akan sangat membantu anda melakukan ide-ide baru.

Masa depan adalah rangkaian waktu yang di bangun dari masa lalu, saat ini. Esok lusa dan seterusnya. Namun yang terpenting adalah hari ini. Sedikit tindakan yang kita lakukan saat ini akan sangat berarti bila kita menengok nya kembali lima atau sepuluh tahu kemudian.

KARAKTERISTIK ENTERPRENEUR

Kita tidak ingin menjadi entrepreneur asal-asalan, kita ingin jadi entrepreneur yang handal sukses dan jadi seorang legenda bisnis yang berhasil, mungkin yang kesuksesan nya fenomenal dari generasi ke generasi.

Kita ingin keberhasilan kita dikenang orang lain, menjadi inspirasi bagi orang lain untuk mengubah hidup mereka. Apa yang harus kita lakukan pertama kali ?

Pengenalan diri merupakan jawaban pertama, kita harus paham akan diri sendiri. Memilih bidang yang sesuai degan karakteristik kewirausahaan kita. Dan mudah-mudahan apa yang kita kerjakan bisa bertahan dari generasi ke generasi. Artinya bisnis kita akan tetap hidup bahkan setelah kita meninggal.

Ada 2 tipe enteurpreneur berdasarkan karakteristik nya;

1. Personal Achiever

Ini tipe enteurpreneur klasik yang membawa energy besar pada perusahaan. Sikap antusias menular kepada siapapun dalam organisasi. Tipe ini seorang workaholic dan bisa menghabiskan waktu yang sangat panjang untuk bekerja. Suka melihat kebelakang untuk mengevaluasi kinerja, dan membuat perbaikan-perbaikan yang dirasa perlu. Tipe ini biasanya menempuh proses feedback untuk menyempurnakan system, mekanisme dan cara kerja agar lebih efisien dan produktif. Memilki loyalitas dan dedikasi tinggi untuk organisasi.

2. Salesperson yang super

Ini adalah karakteristik yang lain yang lebih mengandalkan kemampuan komunikasi antar pribadi. Tipe ini seperti lebih footloose artinya tidak jadi masalah dia harus berada sebab dia sangat mudah beradaptasi. Lebih banyak kemampuan berkomunikasi dengan orang lian. Kita bisa jadi tipe yang ini kalau kita memilki empati yang besar terhadap orang lain. Factor hubungan ( koneksi ) menjadi sangat penting karena itu tipe ini lebih manyukai situasi sosial atau kelompok.

Perbedaan antara keduanya adalah Personal Achiever lebih berorientasi pada produksi ( karena sifatnya yang tekun, efisien, dan menyukai rutinitas ) maka kewirausahaan bertipe SalesPerson lebih berorientasi pada pemasaran. Banyak pengusaha memiliki latar belakang marketing dan merekalah yang dimaksud salesperson entrepreneur.

Baik personal achiever maupun sales person adalah sama-sama karakter wirausaha yang membutuhkan suplai enegi tinggi. Masing-masing tidak takut terhadap kegagalan, karena pernah punya pengalaman sendiri tentang kegagala. Bagi orang-orang seperti itu, kegagalan adalah pelecut untuk berbuat sesuatu yang lebih ajaib.

MENCARI JALAN KELUAR MASALAH MODAL

Modal Finansial adalah hal yang sangat penting ( walaupun bukan yang terpenting ) ketika kita mulai suatu bisnis. Kepercayaan adalah modal utama, bisnis yang dibangun dengan modal besar belum tentu tumbuh menjadi besar, kepercayaan adalah persoalan yang lebih penting.

Jangan terlalu cemas dengan skala modal yang kita milki, manfaatkan saja modal kita seoptimal mungkin. Kapasitas modal yang kita miliki saat ini justru menjadi semacam batu ujian untuk mengetahui seberapa lihai anda menggunakan nya.

Dan seterusnya…

KISAH – KISAH ENTERPRENEUR SUKSES

KISAH SUKSES BERWIRASWASTA

Bagi Anda yang ingin berwiraswasta atau berwirausaha atau ingin mandiri dengan usaha sendiri atau Anda yang sudah mulai berwiraswasta namun masih ragu,maka beberapa contoh kisah sukses mereka yang sudah berwiraswasta berikut ini mungkin bisa menjadikan motivasi untuk tetap berusaha terus menuju kesuksesan dalam berusaha.

Kisah Sukses Bob Sadino

http://2.bp.blogspot.com/_PSskPnKlN_c/SF9jbR2PYLI/AAAAAAAAACk/gHSOBhjqTmE/s320/bobsadino.jpg

Bob Sadino adalah salah satu sosok entrepreneur sukses yang memulai usahanya benar-benar dari bawah dan bukan berasal dari keluarga wirausaha. Bob berwirausaha karena "kepepet", selepas SMA tahun 1953, ia bekerja di Unilever kemudian masuk ke Fakultas Hukum UI karena terbawa oleh teman-temannya selama beberapa bulan. Kemudian dia bekerja pada McLain and Watson Coy, sejak 1958 selama 9 tahun berkelana di Amsterdam dan Hamburg.


Setelah menikah, Bob dan istri memutuskan menetap di Indonesia dan memulai tahap ketidaknyamanan untuk hidup miskin, padahal waktu itu istrinya bergaji besar. Hal ini karena ia berprinsip bahwa dalam keluarga, laki-laki adalah pemimpin, dan ia pun bertekad untuk tidak jadi pegawai dan berada di bawah perintah orang sejak saat itu ia pun bekerja apa saja mulai dari sopir taksi hingga mobilnya tertubruk dan hancur , kemudian kuli bangunan dengan upah Rp 100 per hari.

Suatu hari seorang temannya mengajaknya untuk memelihara ayam untuk mengatasi depresi yang dialaminya, dari memelihara ayam tsb ia terinspirasi bahwa kalau ayam saja bisa memperjuangkan hidup, bisa mencapai target berat badan, dan bertelur,tentunya manusia pun juga bisa, sejak saat itulah ia mulai berwirausaha.

Pada awalnya sebagai peternak ayam, Bob menjual telor beberapa kilogram per hari bersama istrinya. Dalam satu setengah tahun, dia sudah banyak relasi karena menjaga kualitas dagangan,dengan kemampuannya berbahasa asing, ia berhasil mendapatkan pelanggan orang-orang asing yang banyak tinggal di kawasan Kemang, tempat tinggal Bob ketika itu.Selama menjual tidak jarang dia dan istrinya dimaki-maki oleh pelanggan bahkan oleh seorang babu.
Namun Bob segera sadar kalo dia adalah pemberi service dan berkewajiban memberi pelayanan yang baik, sejak saat itulah dia mengalami titik balik dalam sikap hidupnya dari seorang feodal menjadi servant, yang ia anggap sebagai modal kekuatan yang luar biasa yang pernah ia miliki.

Usaha Bob pun berkembang menjadi supermarket, kemudian dia pun juga menjual garam,merica, sehingga menjadi makanan.Om Bob pun akhirnya merambah ke agribisnis khususnya holtikultura, mengelola kebun-kebun yang banyak berisi sayur mayur konsumsi orang-orang Jepang dan Eropa dia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah untuk memenuhi.

Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diimbangi kegagalan, perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira orang, dia sering berjumpalitan dan jungkir balik dalam usahanya. Baginya uang adalah nomer sekian, yang penting adalah kemauan, komitmen tinggi, dan selalu bisa menemukan dan berani mengambil peluang.

Bob berkesimpulan bahwa saat melaksanakan sesuatu pikiran kita berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, apa yang ada pada diri kita adalah pengembangan dari apa yang telah kita lakukan. Dunia ini terlampau indah untuk dirusak, hanya untuk kekecewaan karena seseorang tidak ,mencapai sesuatu yang sudah direncanakan. Kelemahan banyak orang adalah terlalu banyak mikir membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah, yang penting adalah action. Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan, setelah mengalami jatuh bangun, akhirnya Bob trampil dan menguasai bidangnya.

Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman yang selalu dimulai dari ilmu dulu, baru praktek lalu menjadi terampil dan profesional.

Menurut pengamatan Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu berpikir dan bertindak serba canggih, bersikap arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain.

Om Bob selalu luwes terhadap pelanggan dan mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan, sehingga dengan sikapnya tersebut Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelangan akan membawa kepuasan pribadinya untuk itu ia selalu berusaha melayani klien sebaik-baiknya.

Bob menganggap bahwa perusahaannya adalah keluarga, semua anggota keluarga Kem harus saling menghargai, tidak ada yang utama,semuanya punya fungsi dan kekuatan sendiri-sendiri.

Contoh kisah nyata 1:
Empat orang mahasiswa di Jogjakarta setelah selesai kuliah tertarik untuk membuka usaha secara patungan,dimulai sejak tahun 2002 yang sukses dengan usaha waralabanya “Tela-tela”. Bisnis ini mereka tekuni awalnya hanya iseng tertarik dengan kentang goreng dengan saus yang disajikan oleh KFC atau Mikky Donuld. Mereka menyajikanya mirip tapi berdasarkan bahan baku berbeda. Kalau di KFC dengan kentang yang digoreng namun mereka mencoba membuat gorengan ala kentang KFC berbahan dasar singkong. Walaupun berbahan singkong namun dengan disajikan menarik seperti kentang KFC dan dijual dengan gerobak khusus yang dicat merah-kuning layaknya Mikkey Donuld, membuat masyaakat sekitar jadi tertarik. Awalnya hanya ditawarkan dikampus sesama para mahasiswa namun karena laris akhirnya membuka kios kecil dan hasilnya luar biasa, singkong gorengnya laris manis luar biasa!. Sampai mereka di Undang diacara Kick Andy di Metro TV dan mereka menceritakan hal ilhkwal bisnis gorenganya sampai di tahun 2008 sekarang ini, jumlah Otlet dengan sistem waralabanya berjumlah lebih dari seribu unit dan berpenghasilan atau omset milyaran rupiah tiap bulanya. Hebat bukan?. Sungguh tak percaya singkong yang murahan dikampung , disajikan dengan kemasan berbeda dan dikembangkan dengan sistem manajemen waralaba, yaitu dibuka untuk siapa saja untuk bergabung dengan menggunakan lisensi dagangya “tela-tela” dengan mendaftar dengan modal 8 juta rupiah,menjadi bisnis beromset milyaran rupiah perbulan, merupakan hasil luar biasa yang tidak mungkin diperoleh oleh karyawan biasa bukan?

Contoh kisah nyata 2:
Seorang pemuda tidak lulus sekolah SD dari Solo, membuka kios Bakso Solo dan diberi nama “Jhon Kelana” dan di promosikan lewat siaran radio setempat akhirnya laris luar biasa! Dan jadi tempat tongkrongan anak muda, kemudian diperluas dengan menambah outlet bakso ”Jhon kelana” dan dengan sistem waralabanya diseluruh tanah air mencapai lebih dari seribu unit kios ”Bakso Jhon Kelana” dan beromset milyaran rupiah juga. Ia diminta hadir dan memberikan pengalamanya bersama Andrie Wongso di ancara Kick Andy Metro Tv..

Sungguh luar biasa bukan?

Contoh kisah nyata 3:

Seorang perempuan tidak lulus SMA, tepatnya hanya sampai kelas dua dan di droup out karena perempuan tersebut gemar berwiraswasta diluar sekolah, akhinya merantau ke Bandung dan membuka pengepul Ikan dari para nelayan, awalnya dia mengantarkan ikan-ikanya tersebut dengan truk ke hotel-hotel dan restorant di Jakarta dan harus menginap di Truk karena jarak dari Bandung – Jakarta lumayan jauh,namun karena kegigihan usahanya terus berkembang dan suatu hari mendapat permintaan dari orang Jepang untuk mengekspor Lobsternya ke Jepang, Dan pada kejadian gempa tsunami Aceh kemarin dia bersama sang suami ke Aceh tempat gempa paling parah dengan menyewa pesawat Checnya atau pesawat kecil antar kota. Saat meberikan bantuan itulah banyak penyumbang lain terutama dari Jepang yang mengenalnya dan bermaksud menyewa pesawatnya,dengan pengalaman lucu kata Ibu Susi ini namanya, orang-orang Jepang ini selalu datang ke tempat Bu Susi ini dengan menanyakan Susi Air, padahal pesawat yag dipakai tadi hanya pesawat sewaan. Namun orang Jepang tadi tidak mau ambil pusing dan menyewa untuk beberapa hari untuk kendaran di Aceh. Dan akhirnya timbul niat dari bu Susi ini untuk usaha penyewaan pesawat kecil antar kota, Hasilnya luar biasa!, tanpa harus bersaing dengan bisnis penerbangan besar lain,saat ini tahun 2008 dia bersama suami mempunyai pesawat sendiri berjumlah 17 buah untuk disewakan dan beromset milyaran rupiah perbulan. Sungguh luar biasa bukan? tidak lulus SMA pun hasilnya luar biasa.

Contoh kisah Nyata 4 :
Seorang pemuda dari Karanganyar tadinya seorang karyawan biasa pada perusahaan,namun timbul pemikiran menarik,bahwa bagaimana nasibnya bila ia terus menjadi karyawan yang gajinya kecil dan kenaikan gajinya hanya 10 sampai 15 % pertahun. Sampai usia berapa ia harus bekerja? Ia ingin punya rumah,punya mobil dan sebagainya. Akhirnya ia membuka usaha sendiri membuka usaha jasa pengiriman barang, kalau sekarang mirip TIKI atau titipan kilat. Dari pertama yang menyewa rumah dengan dibantu 5 orang karyawan, berhasil mendekati bank-bank dan kantor yang memerlukan jasanya, dan singkat cerita tahun 2008 ini ia telah mempekerjakan karyawan sebanyak 3000 orang karyawan dengan omset perbulan 30 milyaran rupiah, Fantastik! Luarbiasa!, dari seorang karyawan yang mau maju dan mau mandiri akhirnya jadi pengusaha sukses,benar-benar sukses bukan?.

Nah dari cerita diatas tentunya akan menggugah diri kita masing-masing bagaimana caranya untuk bisa mandiri seperti mereka dan bisa sukses seperti mereka, yang penting ada kemauan dan tentunya akan ada jalan. Ngak usah muluk-muluk dulu, bisa dimulai dengan buka warung ayam lalapan atau warung nasi campur, yang penring sabar dan tekun, siapa tahu bisa sukses seperti Wong Solo, dulunya cuma bermodal 4 ekor ayam dengan bangku kecil dan spanduknya yang besar,sukses akhirnya. Bukankah banyak jalan menuju sukses!
Sukses adalah milik setiap orang, bukan milik orang-orang tertentu saja, demikian pesan sang Motivator no.1 Indonesia Andrie Wongso.

Inilah kisah kegigihan Kolonel Sanders, pendiri waralaba ayam goreng terkenal KFC. Dia memulainya di usia 66 tahun. Pensiunan angkatan darat Amerika ini tidak memiliki uang sepeser pun kecuali dari tunjangan hari tuanya, yang semakin menipis. Namun dia memiliki keahlian dalam memasak dan menawarkan resep masakannya ke lebih dari 1.000 restoran di negaranya. Kolonel Harland Sanders adalah pelopor Kentucky Fried Chicken atau KFC yang telah tumbuh menjadi salah satu yang terbesar dalam industri waralaba makanan siap saji di dunia.Sosok Kolonel Sanders, bahkan kini menjadi simbol dari semangat kewirausahaan. Pertama, sebagai tukang parkir di usia 15 tahun di New Albany, Indiana dan kemudian menjadi tentara yang dikirim selama 6 bulan ke Kuba. Setelah itu ia menjadi petugas pemadam kebakaran, belajar ilmu hukum melalui korespondensi, praktik dalam pengadilan, asuransi, operator kapal feri, penjual ban, dan operator bengkel.
Di usia 40 tahun, Kolonel ini mulai memasak untuk orang yang bepergian yang singgah di bengkelnya di Corbin. Kolonel Sanders belum punya restoran pada saat itu. Ia menyajikan makanannya di ruang makan di bengkel tersebut. Karena semakin banyak orang yang datang ke tempatnya untuk makan, akhirnya ia pindah ke seberang jalan dekat penginapan dan restoran bisa menampung 142 orang.

Selama hampir 9 tahun ia menggunakan resep yang dibuatnya dengan teknik dasar memasak hingga saat ini. Citra Sander semakin baik. Gubernur Ruby Laffoon memberi penghargaan Kentucky Colonel pada tahun 1935 atas kontribusinya bagi negara bagian Cuisine. Dan pada tahun 1939, keberadaannya pertama kali terdaftar di Duncan Hines “Adventures in Good Eating.”Di awal tahun 1950 jalan raya baru antar negara bagian direncanakan melewati kota Corbin. Melihat akan berakhir bisnisnya, Kolonel ini akhirnya menutup restorannya. Setelah membayar sejumlah uang, ia mendapatkan tunjangan sosial hari tuanya sebesar $105.

Dikarenakan memiliki rasa percaya diri kuat akan kualitas ayam gorengnya, Kolonel membuka usaha waralaba yang dimulai tahun 1952. Ia pergi jauh menyeberangi negara bagian ini dengan mobil dari satu restoran ke restoran lainnya, memasak sejumlah ayam untuk pemilik restoran dan karyawannya. Jika reaksi yang terlihat bagus, ia menawarkan perjanjian untuk mendapatkan pembayaran dari setiap ayam yang laku terjual.

Pada 1964, Kolonel Sanders sudah memiliki lebih dari 600 outlet waralaba untuk ayam gorengnya di seluruh Amerika dan Kanada. Pada tahun itu juga ia menjual bunga dari pembayarannya untuk perusahaan Amerika sebanyak 2 juta dolar kepada sejumlah grup investor termasuk John Y Brown Jr, (kelak menjadi Gubernur Kentucky). Pada tahun 1976, sebuah survey independen menempatkan Kolonel Sanders sebagai peringkat kedua dari deretan selebriti yang terkenal di dunia.

Di bawah pemilik baru, perusahaan Kentucky Fried Chicken tumbuh pesat yang kemudian menjadi perusahaan terbuka pada 17 Maret 1966, dan terdaftar pada New York Stock Exchange pada 16 Januari 1969. Lebih dari 3.500 waralaba dan restoran yang dimiliki perusahaan ini beroperasi hampir di seluruh dunia. Kentucky Fried Chicken menjadi anak perusahaan dari RJ Reynolds Industries, Inc. (sekarang RJR Nabisco, Inc.), semenjak Heublein Inc. diakuisisi oleh Reynolds pada tahun 1982. KFC diakuisisi pada Oktober 1986 dari RJR Nabisco Inc oleh PepsiCo Inc, seharga kurang lebih 840 juta dolar.

Pada Januari 1997, PepsiCo, Inc mengumumkan spin-off restoran cepat sajinya — KFC, Taco Bell dan Pizza Hut – menjadi perusahaan restoran independen, Tricon Global Restorans Inc. Pada Mei 2002, perusahaan ini mengumumkan persetujuan pemilik saham untuk merubah nama perusahaan menjadi Yum! Brands Inc. Perusahaan, yang dimiliki oleh A&W All-American Food Restorans, KFC, Long John Silvers, Pizza Hut dan Taco Bell restorans, adalah perusahaan restoran terbesar di dunia dalam kategori unit system dengan jumlah mendekati 32,500 di lebih dari 100 negara dan wilayah.

KFC berkembang pesat. Kini, lebih dari satu miliar ayam goreng hasil resep Kolonel ini dinikmati setiap tahunnya, bukan hanya di Amerika Utara, bahkan tersedia hampir di 80 negara di seluruh dunia. Tapi Kolonel Sanders tidak lagi bisa menyaksikannya. Pada 1980, di usia 90 tahun, ia terserang leukemia. Ia meninggal seusai melakukan perjalanan 250.000 mil dalam satu tahun kunjungannya ke restoran KFC di seluruh dunia.
“Impian meraih sukses tidak harus di masa kecil. Impian bisa juga di saat usia senja.” Kolonel Sanders, pendiri KFC

Kisah sukses mochtar riadi

Orang banyak mengenal Mochtar Riady sebagai seorang praktisi perbankan jempolan dan seorang konglomerat yang visioner, pandangannya yang jauh ke depan dan sarat dengan filosofi menjadi panutan banyak para pengusaha dan para pelaku pasar. Kali ini kita akan menyoroti jalannya meniti sukses,yang tentu saja tidak semudah dibayangkan oleh banyak orang.


Mochtar Riady sudah bercita-cita menjadi seorang bankir di usia 10 tahun. Ketertarikan Riady yang dilahirkan di Malang pada tanggal 12 mei 1929 ini disebabkan karena setiap hari ketika berangkat sekolah, dia selalu melewati sebuah gedung megah yang merupakan kantor dari Nederlandsche Handels Bank (NHB) dan melihat para pegawai bank yang berpakaian parlente dan kelihatan sibuk.
Riady adalah anak seorang pedagang batik. Pada tahun 1947, Riady ditangkap oleh pemerintah Belanda dan di buang ke Nanking, Cina, di sana ia kemudian mengambil kuliah filosofi di University of Nanking. Namun karena ada perang, Riady pergi ke Hongkong hingga tahun 1950 dan kemudian kembali ke Indonesia. Riady masih sangat ingin menjadi seorang bankir, namun ayahnya tidak mendukung karena profesi bankir menurut ayahnya hanya untuk orang kaya,sedangkan kondisi keluarga mereka saat itu sangat miskin. Pada tahun 1951 ia menikahi seorang wanita asal jember, oleh mertuanya, Riady diserahi tanggungjawab untuk mengurus sebuah toko kecil. Dalam tempo tiga tahun Riady telah dapat memajukan toko mertuanya tersebut menjadi yang terbesar di kota Jember. Cita-citanya yang sangat ingin menjadi seorang banker membuatnya untuk memutuskan pergi ke Jakarta pada tahun 1954, walaupun saat itu dia tidak memiliki seorang kenalan pun dibank dan ditentang oleh keluarganya.
Riady berprinsip bahwa jika sebuah pohon ditanam di dalam pot atau di dalam rumah tidak akan pernah tinggi, namun akan terjadi sebaliknya bila ditanam di sebuah lahan yang luas. Untuk mencari relasi, Riady bekerja di sebuah CV di jalan hayam wuruk selama enam bulan, kemudian ia bekerja pada seorang importer, di waktu bersamaan ia pun bekerjasama dengan temannya untuk berbisnis kapal kecil. Sampai saat itu,Riady masih sangat ingin menjadi seorang bankir, di setiap kali bertemu relasinya, ia selalu mengutarakan keinginannya itu. Suatu saat temannya mengabari dia jika ada sebuah bank yang lagi terkena masalah dan menawarinya untuk memperbaikinya, Riady tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut walau saat itu dia tidak punya pengalaman sekalipun. Riady berhasil meyakinkan Andi Gappa,pemilik bank Kemakmuran yang bermasalah tersebut sehingga ia pun ditunjuk menjadi direktur di bank tersebut.Di hari pertama sebagai direktur, Riady sangat pusing melihat balance sheet, dia tidak bisa bagaimana cara membaca dan memahaminya, namun Riady pura-pura mengerti di depan pegawai akunting. Sepanjang malam dia mencoba belajar dan memahami balance sheet tersebut,namun sia sia, lalu dia meminta tolong temannya yang bekerja di Standar Chartered Bank untuk mengajarinya, tetapi masih saja tidak mengerti.Akhirnya dia berterus terang thd para pegawainya dan Pak Andi Gappa, tentu saja mereka cukup terkejut mendengarnya.Permintaan Riady pun untuk mulai bekerja dari awal disetujuinya, mulai dari bagian kliring, cash, dan checking account.

Selama sebulan penuh Riady belajar dan akhirnya ia pun mengerti tentang proses pembukuan, dan setelah membayar seorang guru privat ia akhirnya mengerti apakah itu akuntansi. Maka mulailah dia menjual kepercayaan, hanya dalam setahun bank Kemakmuran mengalami banyak perbaikan dan tumbuh pesat. Setelah cukup besar, pada tahun 1964, Riady pindah ke Bank Buana, kemudian di tahun 1971, dia pindah lagi ke Bank Panin yang merupakan gabungan dari Bank Kemakmuran, Bank Industri Jaya, dan Bank Industri Dagang Indonesia.

Mochtar Riady hampir selalu sukses dalam mengembangkan sebuah bank, dia memiliki filosofi tersendiri yang ia sebut sebagai Lie Yi Lian Dje. Lie berarti ramah, Yi memiliki karakter yang baik, Lian adalah kejujuran sedangkan Dje adalah memiliki rasa malu.Visi dan pandangan Riady yang jauh ke depan seringkali membuat orang kagum, dia dapat dengan cepat membaca situasi pasar dan dengan segera pula menyikapinya.Salah satu contohnya ketika dia berhasil menyelamatkan Bank Buana tahun 1966. Saat itu Indonesia sedang mengalami masa krisis karena Indonesia berada pada masa peerubahan ekonomi secara makro, ketika itu Riady sedang berkuliah malam di UI, di situ dia dikenalkan dengan beberapa pakar ekonomi seperti Emil Salim, Ali Wardhana,dkk. Riady segera sadar dan segera mengubah arah kebijakan Bank Buana.

Pertama, dia menurunkan suku bunga dari 20 % menjadi 12 %, padahal pada waktu itu semua bank beramai-ramai menenaikkan suku bunganya.Karena suku bunga yang rendah tersebut maka para nasabah yang memiliki kredit yang belum lunas segera membayar kewajibannya. Sedangkan para usahawan yang akan meminjam diberi syarat ketat khususnya dalam hal jaminan, namun karena bunga yang ditawarkan Bank Buana sangat rendah disbanding yang lain maka banyak debitur yang masuk dan tak ragu untuk memberikan jaminan. Dengan cara itu Bank Buana menjadi sehat padahal pada waktu itu banyak klien dan bank yang bangkrut. Dengan otomatis orang mengenal siapa Mochtar Riady.Mochtar Riady yang lahir di Malang, Jawa Timur 12 Mei 1929 adalah pendiri Grup Lippo, sebuah grup yang memiliki lebih dari 50 anak perusahaan. Jumlah seluruh karyawannya diperkirakan lebih dari 50 ribu orang. Aktivitas perusahaannya tidak hanya di Indonesia, tetapi juga hadir di kawasan Asia Pasifik, terutama di Hong Kong, Guang Zhou, Fujian, dan Shanghai.Sejarah Grup Lippo bermula ketika Mochtar Riady yang memiliki nama Tionghoa, Lie Mo Tie membeli sebagian saham di Bank Perniagaan Indonesia milik Haji Hasyim Ning pada 1981. Waktu dibeli, aset bank milik keluarga Hasyim telah merosot menjadi hanya sekitar Rp 16,3 miliar. Mochtar sendiri pada waktu itu tengah menduduki posisi penting di Bank Central Asia, bank yang didirikan oleh keluarga Liem Sioe Liong. Ia bergabung dengan BCA pada 1975 dengan meninggalkan Bank Panin. Di BCA Mochtar mendapatkan share sebesar 17,5 persen saham dan menjadi orang kepercayaan Liem Sioe Liong. Aset BCA ketika Mochtar bergabung hanya Rp 12,8 miliar. Mochtar baru keluar dari BCA pada akhir 1990 dan ketika itu aset bank tersebut sudah di atas Rp 5 triliun.Bergabung dengan Hasyim Ning membuat ia bersemangat. Pada 1987, setelah ia bergabung, aset Bank Perniagaan Indonesia melonjak naik lebih dari 1.500 persen menjadi Rp 257,73 miliar. Hal ini membuat kagum kalangan perbankan nasional. Ia pun dijuluki sebagai The Magic Man of Bank Marketing. Dua tahun kemudian, pada 1989, bank ini melakukan merger dengan Bank Umum Asia dan semenjak saat itu lahirlah Lippobank.

Inilah cikal bakal Grup Lippo.Saat ini Group Lippo memiliki lima cabang bisnis yakni :

Jasa keuangan : perbankan, reksadana, asuransi, manajemen asset,sekuritas

Property dan urban development : kota satelit terpadu, perumahan, kondominium, pusat hiburan dan perbelanjaan, perkantoran dan kawasan industri.

Pembangunan infrastruktur seperti pembangkit tenaga listrik, produksi gas, distribusi, pembangunan jalan raya, pembangunan sarana air bersih, dan prasarana komunikasi.

Bidang industri yang meliputi industri komponen elektronik, komponen otomotif, industri semen, porselen, batu bara dan gas bumi. Melalui Lippo Industries, grup ini juga aktif memproduksi komponen elektonik seperti kulkas dan AC merk Mitsubishi. Sedangkan komponen otomotif perusahaan yang dipimpin Mochtar ini sukses memproduksi kabel persneling.

Bidang industri yang meliputi industri komponen elektronik, komponen otomotif, industri semen, porselen, batu bara dan gas bumi. Melalui Lippo Industries, grup ini juga aktif memproduksi komponen elektonik seperti kulkas dan AC merk Mitsubishi. Sedangkan komponen otomotif perusahaan yang dipimpin Mochtar ini sukses memproduksi kabel persneling.

PENUTUP

Kiranya dengan segala kekurangan yang ada dalam hal saya sebagai penulis yang meresensi buku Langkah Awal Buka Usaha apabila terdapat banyak kekeliruan mohon di maklumi, dikarenakan adanya keterbatasan saya dalam hal membaca atau meneliti atau mengamati buku ini. Namun saya merasa sudah seoptimal mungkin mebuat resensi ini.

Semoga dapat bermanfaat untuk khalayak umum baik dari pihak akademisi atau public yang memang reader holic, mungkin bisa jadi referensi memilih buku yang baik dan sangat educative dan motivable.

Apabila di izinkan memberikan nilai ( skor ) pada buku ini maka akan saya berikan nilai 90 untuk keseluruhan buku ini baik yang tangible maupun yang intangible.

kurang lebih nya semoga bermanfaat untuk saya sehingga mendapatkan nilai dari mata kuliah Enteurpreneurship dan mendapatkan pengetahuan tambahan yang sangat bagus.

FITRI CAHYANI

MD / 6