04 Mei 2009

heheee... need it ???

Ukuran Kesiapan Seorang Muslimah Untuk Menikah

seorang muslimah dibilang siap untuk menikah (persiapan apa saja) ? Jujur saja saya sudah ada keinginan untuk itu, tapi belum yakin dengan keputusan saya walau saya sudah tahu beberapa ilmu yang harus saya persiapkan.

Syukron jazakalloh khoiron katsiroh atas responnya. Semoga Allah membuka pintu rahmat-Nya untuk kita semua.


Bagi wanita persoalannya lebih “mudah”. Maksud kami memberikan tanda petik adalah karena sebenarnya segala sesuatu sangat tergantung pada masing-masing orang. Banyak kita temui wanita yang sudah menikah, sudah punya anak, namun ternyata sebenarnya belum siap menikah.

1. Persiapan fisik: Tentunya lebih baik jika sudah baligh, sehat wal afiat lahir batin. Selain itu juga lebih baik jika seorang yang akan menikah membiasakan diri memakan makanan sehat dan mampu mengolahnya.

2. Persiapan psikis: siap mental untuk beradaptasi dengan suami. Siap berbagi dan siap bersabar menghadapi suami yang juga harus beradaptasi dengan anda.

3. Persiapan ruhiyah dan kebiasan-kebiasaan ibadah: sudah sanggup beribadah tanpa harus diingatkan orang lain, sebab kelak bahkan harus mendidik orang lain, misalnya anak, pembantu dan lain-lain. Bahkan siap mental menghadapi kondisi ibadah dalam keadaan darurat. Seringkali seorang wanita aktivis Islam yang sebelum menikah rajin ibadah dan sanggup khusyu’, setelah menikah dan punya anak merosot ibadahnya karena tak bisa beradaptasi dengan tuntutan sebagai istri dan ibu. Akhirnya sang mantan aktivis tersebut terus menerus menyesali pernikahannya yang ia persalahkan telah menyebabkannya menjadi futur. Padahal kualitas ibadah tak ditentukan dengan banyaknya jumlah raka’at, dan kualitas hubungan dengan Allah tak bisa diukur dengan seberapa banyaknya ia sanggup menghitung-hitung biji tasbih.

4. Persiapan ilmu: hendaknya sebagai calon istri dan juga masih terus dilanjutkan setelah menikah, seorang wanita terus menerus belajar ilmu-ilmu agama yang berkaitan dengan rumahtangga, baik fikih dalam rumahtangga, ekonomi dalam rumahtangga, pendidikan anak, bagaimana membentuk keluarga sa-ma-ra dan sebagainya.

5. Siap atau tidak, jika jodoh sudah datang tak akan maju atau mundur sedetik-pun. Oleh karena itu sebaiknya senantiasa mempersiapkan diri agar kapan saja Allah mentakdirkan jodoh itu datang, anda sudah siap. Wallahua’lam bishshowwaab

Wassalaamu'alaikum Wr Wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar